PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Badan Pendapatan Daerah di wilayah operasionalnya, yakni meliputi Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri, menyelenggarakan kegiatan Koordinasi Pemungutan Penyetoran dan Rekonsiliasi Pajak Daerah PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor), di Batam (18/1). (ist)
BATAM - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah melakukan penyetoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) selama tahun 2022 kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di lima provinsi wilayah operasinya, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Total yang disalurkan senilai Rp3.511.481.034.600 atau naik 15 persen dari PBBKB yang disetor pada 2021 lalu.
Hal ini dikatakan Pjs Area Manager Finance Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Adrian Bonarul Parlindungan, dalam kegiatan Koordinasi Pemungutan Penyetoran dan Rekonsiliasi Pajak Daerah PBBKB, di Batam, Rabu (18/1).
"Pertamina Patra Niaga telah melakukan kewajibannya dalam melakukan penyetoran PBBKB selama periode Januari hingga Desember 2022. PBBKB merupakan salah satu pendapatan yang sangat memiliki dampak yang signifikan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan daerahnya," papar Adrian.
Menurutnya, dalam melakukan rekonsiliasi PBBKB tersebut, pihaknya melakukan bersama Bapenda di lima provinsi wilayah operaionalnya. "Kegiatan rekonsiliasi ini dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PBBKB antara Pertamina Patra Niaga bersama Bapenda," lanjut Adrian.
Sementara Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar,
mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat di seluruh wiilayah sumbagut yang telah memilih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas serta ramah lingkungan dari Pertamina.
"Salah satu produk terbesar menyumbang realisasi PBBKB adalah Pertamax," kata Fressy Anwar.
Ia berharap, minat masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas (Pertamax Series dan Dex Series) semakin meningkat, karena akan berdampak langsung kepada setoran pajak yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan di wilayah masing-masing provinsi tersebut.
"Terimakasih kepada masyarakat yang terus menggunakan BBM berkualitas. Peningkatan penggunaan BBM berkualitas sangat berdampak pada pendapatan daerah melalui PBBKB, sehingga geliat pembangunan di daerah dapat terus tumbuh," pungkas Freddy. *
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Badan Pendapatan Daerah di wilayah operasionalnya, yakni meliputi Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri, menyelenggarakan kegiatan Koordinasi Pemungutan Penyetoran dan Rekonsiliasi Pajak Daerah PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor), di Batam (18/1). (ist)
Dari PBBKB untuk Lima Provinsi
2022, Pertamina Sumbagut Setorkan Rp3,5 Triliun
nasional | Kamis, 19 Januari 2023
Editor : wislysusanto | Penulis : rls/vivi
BATAM - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah melakukan penyetoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) selama tahun 2022 kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di lima provinsi wilayah operasinya, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Total yang disalurkan senilai Rp3.511.481.034.600 atau naik 15 persen dari PBBKB yang disetor pada 2021 lalu.
Hal ini dikatakan Pjs Area Manager Finance Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Adrian Bonarul Parlindungan, dalam kegiatan Koordinasi Pemungutan Penyetoran dan Rekonsiliasi Pajak Daerah PBBKB, di Batam, Rabu (18/1).
"Pertamina Patra Niaga telah melakukan kewajibannya dalam melakukan penyetoran PBBKB selama periode Januari hingga Desember 2022. PBBKB merupakan salah satu pendapatan yang sangat memiliki dampak yang signifikan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan daerahnya," papar Adrian.
Menurutnya, dalam melakukan rekonsiliasi PBBKB tersebut, pihaknya melakukan bersama Bapenda di lima provinsi wilayah operaionalnya. "Kegiatan rekonsiliasi ini dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PBBKB antara Pertamina Patra Niaga bersama Bapenda," lanjut Adrian.
Sementara Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar,
mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat di seluruh wiilayah sumbagut yang telah memilih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas serta ramah lingkungan dari Pertamina.
"Salah satu produk terbesar menyumbang realisasi PBBKB adalah Pertamax," kata Fressy Anwar.
Ia berharap, minat masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas (Pertamax Series dan Dex Series) semakin meningkat, karena akan berdampak langsung kepada setoran pajak yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan di wilayah masing-masing provinsi tersebut.
"Terimakasih kepada masyarakat yang terus menggunakan BBM berkualitas. Peningkatan penggunaan BBM berkualitas sangat berdampak pada pendapatan daerah melalui PBBKB, sehingga geliat pembangunan di daerah dapat terus tumbuh," pungkas Freddy. *