SELATPANJANG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sejak Minggu (22/1/2023) menyebabkan banjir di hampir seluruh desa. Dari sembilan kecamatan yang dilanda banjir, terparah berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Selain dipicu tingginya intensitas curah hujan, kondisi diperparah dengan genangan banjir pasang laut (Rob) yang ikut mengenangi pemukiman masyarakat.
Selain rumah warga, fasilitas umum juga ikut terendam banjir. Tinggi air bervariasi, mulai setinggi lutut sampai merendam sebatas pinggang orang dewasa.
Hingga saat ini, kondisi air yang menggenang beberapa rumah pun masih belum surut. Sejumlah warga desa pun terpaksa melakukan evakuasi mandiri.
Kondisi tersebut dibenarkan Plt Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti Eko Setiawan kepada wartawan, Senin (23/1/2023)
Dikatakannya, saat ini mereka sedang melakukan peninjauan di titik lokasi terparah yang berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat, diantaranya Desa Kundur, Tenan dan Batang Malas.
"Selain akibat tingginya intensitas curah hujan. Banjir belum menyusut karena irigasi tidak berfungsi maksimal. Makanya kita harus pantau terus dan cari jalan kelur supaya air cepat surut," ujarnya
Selain pemukiman warga, lanjutnya, banjir melanda seluruh ruas jalan utama, rumah ibadah, sekolah, bahkan perkebunan warga.
"Banjir melanda semua desa di Tebingtinggi Barat. Terparah melanda Kundur, Desa Tenan, dan Batang Malas. Di Kundur ada titik lokasi yang tinggi airnya sebatas pinggang orang dewasa. Hanya saja tidak di kawasan permukiman, walaupun ada beberapa keluarga yang sudah melakukan evakuasi mandiri sebelum kami tiba," ungkapnya.
Sambil bersiaga di Kecamatan Tebingtinggi Barat, pihaknya masih menunggu laporan dari sejumlah kecamatan lain yang dilanda banjir. Walaupun sudah ada yang melapor, namun kondisi saat ini masih relatif aman.
"Ada yang lapor. Namun dominan belum begitu parah. Kami masih menunggu. Seperti tahun kemarin banjir terparah di Kecamatan Rangsang Barat. Tapi kali ini masih terpantau aman," ujarnya.
Kepala BPBD mengimbau seluruh warga Kepulauan Meranti dapat bersiaga agar kondisi yang tidak diinginkan terjadi, karena beberapa hari kedepan potensi curah hujan masih melanda daerah tersebut.*