SELATPANJANG - Banjir yang sempat merendam ratusan rumah tujuh desa di Tebingtinggi Barat, sejak Senin pagi (23/1) mulai surut. Informasi ini disampaikan Plt Kalaksa BPBD Meranti Eko Setiawan kepada wartawan, Selasa (24/1).
"Dari pantauan kami dan laporan pihak kecamatan melalui masing-masing pemerintah desa pagi ini, sudah mulai surut. Tidak separah kemarin pagi," ungkapnya.
Padahal sejak sore kemarin intensitas hujan masih tinggi. Malah, kata Eko, mulai dari dini hari hingga saat ini intensitas hujan lebih tinggi dari kemarin. Namun air bisa surut drastis.
Dengan demikian, ia memastikan fungsi seluruh daerah aliran sungai (DAS) normal kembali. Karena dari pantauan mereka pasang air laut tidak setinggi kemarin. "Untuk hari ini pasang air laut tidak tinggi. Jadi DAS berfungsi dengan baik," terangnya.
Dari pendataan sore kemarin, dampak banjir tersebut sempat melanda ratusan rumah warga yang tersebar di tujuh desa.
Seperti Desa Batang Malas, 90 unit rumah warga, 1 unit rumah ibadah dan 2 sekolah terendam. Di Desa Alai Selatan 53 unit rumah, 2 sekolah, 1 rumah ibadah, 1 kantor desa dan 4 hektar lahan.
Banjir juga melanda Desa Tanjung, 8 rumah, 2 sekolah, 2 rumah ibadah dan 1 Kantor desa. Desa Maini 124 rumah, 3 sekolah, 1 rumah ibadah, 1 Pustu dan 5 hektar lahan pertanian ikut terdampak.
Lanjut Desa Kundur, 305 rumah warga, 4 rumah ibadah, 5 sekolah, 1 Kantor desa dan 300 hektar lahan pertanian. Desa Mekong banjir melanda 67 rumah warga, 2 unit rumah ibadah, dan 1 sekolah. Begitu juga Desa Tenan, 8 rumah warga, 1 rumah ibadah dan 1 sekolah kebanjiran.
Rekapitulasi sementara, BPBD memastikan jika jumlah tersebut bisa saja bertambah. Pendataan masih berlangsung.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sejak Minggu (22/1/2023) menyebabkan hampir seluruh desa dilanda banjir.
Dari sembilan kecamatan yang dilanda banjir, terparah berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat, hampir seluruh desa disana terendam. Selain dipicu tingginya intensitas curah hujan, kondisi itu diperparah dengan genangan banjir pasang laut (Rob) yang juga ikut mengenangi pemukiman masyarakat.
Selain rumah warga, fasilitas umum juga ikut terendam banjir. Tinggi air bervariasi, mulai setinggi lutut sampai merendam sebatas pinggang orang dewasa. *