Diduga Depresi, dr Simon Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
bengkalis | Selasa, 23 Mei 2023 | 20:15:48 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : zulkarnain
BENGKALIS – Diduga depresi karena kehilangan istri tercinta, dr Simon Petrus Pinem (43) mengakhiri hidup dengan cukup menggenaskan. Salah seorang dokter terbaik Bengkalis tersebut ditemukan dengan posisi leher terjerat di lantai dua ruko tempat dia buka praktek, desa Kelapapati Bengkalis, Selasa siang (23/5/2023).
Informasi yang berhasil dikumpulkan dari Kapolres Bengkalis melalui Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Muhammad Reza. Kronologi kejadian berawal ketika Epi Saputra, karyawan editor video korban sekitar pukul 15.00 WIB masuk ketempat praktek korban untuk mengantarkan buah durian. Saat itu pintu dalam keadaan terkunci, lalu Epi membuka pintu tersebut dengan kunci cadangan.
“Ketika saudara Epi naik ke atas langsung menemukan korban dengan keadaan tergantung tali di depan pintu kamar dengan posisi berlutut,” ujar Kasat Reskrim.
Selanjut Epi turun kebawah untuk memanggil tetangga yang ada di sekitar lokasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Polsek Bengkalis Aipda Ronald Setiawan. Setelah mengecek tempat kejadian perkara (TKP), Aipda Ronald langsung menghubungi piket Reskrim Polres Bengkalis. Tak berselang lama, pihak kepolisian datang dan langsung olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan visum.
Berdasarkan visum awal oleh dokter RSUD Bengkalis, pada pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka akibat benda tumpul/tajam pada tubuh korban. Kemudian Terdapat jerat tali pada leher korban berbentuk huruf V yang identik dengan gantung diri, serta lidah korban menjulur keluar dan terdapat cairan air seni pada celana dalam korban. Terhadap mayat telah terjadi kaku mayat dan lebam mayat. Diperkirakan mayat telah meninggal sekitar 4-6 jam sebelum ditemukan.
Kasat Reskrim mengatakan, berdasarkan keterangan karyawan, korban tersebut memiliki beban fikiran akibat istri korban meninggal dunia sekitar 6 bulan yang lalu akibat laka lantas.
Dikatakannya, setelah dilakukan koordinasi dengan keluarga korban di Pekanbaru, mereka menerima korban di visum di RSUD Bengkalis. Lalu jasad korban akan dibawa ke Dumai menggunakan ambulance yang akan disambut oleh pihak keluarga dan dibawa ke Pematang Siantar Sumatra Utara untuk dikebumikan.*
Diduga Depresi, dr Simon Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
bengkalis | Selasa, 23 Mei 2023 | 20:15:48 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : zulkarnain
BENGKALIS – Diduga depresi karena kehilangan istri tercinta, dr Simon Petrus Pinem (43) mengakhiri hidup dengan cukup menggenaskan. Salah seorang dokter terbaik Bengkalis tersebut ditemukan dengan posisi leher terjerat di lantai dua ruko tempat dia buka praktek, desa Kelapapati Bengkalis, Selasa siang (23/5/2023).
Informasi yang berhasil dikumpulkan dari Kapolres Bengkalis melalui Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Muhammad Reza. Kronologi kejadian berawal ketika Epi Saputra, karyawan editor video korban sekitar pukul 15.00 WIB masuk ketempat praktek korban untuk mengantarkan buah durian. Saat itu pintu dalam keadaan terkunci, lalu Epi membuka pintu tersebut dengan kunci cadangan.
“Ketika saudara Epi naik ke atas langsung menemukan korban dengan keadaan tergantung tali di depan pintu kamar dengan posisi berlutut,” ujar Kasat Reskrim.
Selanjut Epi turun kebawah untuk memanggil tetangga yang ada di sekitar lokasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Polsek Bengkalis Aipda Ronald Setiawan. Setelah mengecek tempat kejadian perkara (TKP), Aipda Ronald langsung menghubungi piket Reskrim Polres Bengkalis. Tak berselang lama, pihak kepolisian datang dan langsung olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan visum.
Berdasarkan visum awal oleh dokter RSUD Bengkalis, pada pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka akibat benda tumpul/tajam pada tubuh korban. Kemudian Terdapat jerat tali pada leher korban berbentuk huruf V yang identik dengan gantung diri, serta lidah korban menjulur keluar dan terdapat cairan air seni pada celana dalam korban. Terhadap mayat telah terjadi kaku mayat dan lebam mayat. Diperkirakan mayat telah meninggal sekitar 4-6 jam sebelum ditemukan.
Kasat Reskrim mengatakan, berdasarkan keterangan karyawan, korban tersebut memiliki beban fikiran akibat istri korban meninggal dunia sekitar 6 bulan yang lalu akibat laka lantas.
Dikatakannya, setelah dilakukan koordinasi dengan keluarga korban di Pekanbaru, mereka menerima korban di visum di RSUD Bengkalis. Lalu jasad korban akan dibawa ke Dumai menggunakan ambulance yang akan disambut oleh pihak keluarga dan dibawa ke Pematang Siantar Sumatra Utara untuk dikebumikan.*