METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU: Acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PD Perti Riau dan dua anak organisasi yakni Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (Perwati) Riau dan Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (KMTI) Riau digelar meriah di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Palas, Rumbai Pekanbaru yang dikelola oleh Yayasan Wakaf dan Tabung Umat binaan Prof. Ustadz Abdul Somad (UAS), Sabtu (19/8).
Acara diawali dengan Tabligh Akbar oleh ulama Syech Prof. Dr. Muhammad Salim Abu 'Ashi dari Mesir. Ulama ini berada di Riau sejak 15-19 Agustus dan selanjutnya berkeliling di beberapa kota di Indonesia. Selain itu dikumandangkan pula lagu Mars Perti dan Hymne Perti yang dinyanyikan oleh puluhan santriwati Pesantren Darul Qur'an, Tarai, Kampar pimpinan Buya Kariman Ibrahim. Hymne Perti merupakan gubahan Buya Gamal Abdul Naser dan dikumandangkan pertamakali.
Tampak hadir Ketum PP Perti Buya Drs. Syarfi Hutauruk, Ketum PP Perwati, Dra. Hj. Asdirwati Ali, MM, Sekretaris Perwati, Wardinawati, Ketua PW KMTI Riau, M. Hidayatullah. MM. Selain itu hadir pula Dr. Syahrul Aidi, anggota DPR RI, Karmilasari, DPRD Riau, Fauzi Kadir, MSi (putra H.A. Kadir MZ) yang juga Ketum Partai Ummat, Ketua DMDI Riau, H. Masrul Kasymi yang juga Asisten I Setdaprov Riau, M. H. Soeharto (Direktur BRK Syariah), serta para pimpinan pesantren Perti se-Riau dan tokoh Perti antara lain,Prof. Munzir Hitami (mantan Rektor UIN Suska Pekanbaru), Prof. Alaidin Koto (Wakil Ketum PP Perti), Buya H. Alaiddin Atthori Aydarus (Pimpinan Pesantren Darussalam, Kabun, Rohul dan masih banyak lagi.
Ulama Syech Prof. Dr. Muhammad Salim Abu 'Ashi dalam tabligh akbar berbahasa Arab ini mengatakan dia merasa bangga mengetahui anak-anak di pesantren di negeri ini sudah diajarkan kitab suci Al Qur'an sejak kecil. Begitu pula ajaran Islam Ahlussunnah wal jamaah juga cukup berkembang dan selama ini tidak saling mengkafirkan atau atau melakukan tuduhan bid'ah.
"Ajaran Islam sangat moderat yang terus diajarkan melalui majelis ilmu dan akidah. Kita jangan mudah dirayu dan pecah-belah. Kita harus saling berpegang teguh di jalan Allah dan saling bersatu," ujar Syekh Salim yang diterjemahkan oleh Buya Alnofdinar, Pimpinan Pesantren Nurul Azhar, Rumbai.
Ketum PP Perti, Buya Drs. Syarfi Hutauruk usai melantik pengurus PD Perti Riau dalam sambutannya menceritakan awal lahirnya Perti. Pada masa Belanda ada tiga ulama penting di Indonesia yang mengembangkan agama Islam yakni KH. Hasyim Asy'ari yang mendirikan ormas NU, KH. Achmad Dahlan (mendirikan Muhammadiyah) dan Buya Sulaiman Arrasuli ( mendirikan Perti tepat 5 Mei 1928). Perti mengalami perkembangan pasang surut termasuk pernah pecah karena menjadi parpol yang kemudian berfusi dengan PPP. Ada pula ormas Tarbiyah yang berafiliasi politik dengan Golkar.