25 Rajab 1446 H / Sabtu, 25 Januari 2025
“Ndasmu Etik”: Retorika Jalur Buntu | METRORIAU.COM

Jan 2025
25


“Ndasmu Etik”: Retorika Jalur Buntu
opini | Rabu, 20 Desember 2023 | 07:44:30 WIB
Editor : sp | Penulis : ^

Oleh : Dr. Santoso, S.S., M.Si
(Dekan Fakultas Studi Islam Umri & Ketua Asosiasi Psiklogi Islam Wilayah Riau)

Bahasa adalah satu-satunya cara paling alamiah untuk melihat karakter, cara berfikir dan kapasitas intelektual seseorang. Bagaimana kahalayak tahu tentang karakter hingga kapasistas intelektual seseorang dapat diperhatikan dari ekspresi bahasanya. Seseorang dengan kapasistas karakter yang kuat akan ditujukkan dengan kualitas bahasanya. Pilihan kata, intonasi, hingga gestur menjadi bagian dari indikator untuk mengukur kapasitas intelektual seseorang.
 
Pribadi dengan kapasitas intelektual terbatas biasanya minim retorika dan gaya bahasa. Hal ini terjadi karena keterbatasan referensi dan kemampuan kognitif untuk elaborasi data. Kondisi ini menjadikan sesorang seringkali mengalami kebuntuan secara kogniitif ketika menghadapi persoalan yang komplek atau di luar kemampuannya. Secara psikologis mereka yang dipaksa untuk memeberikan jawaban atas persoalan di luar kemapuan akan cenderung muncul perilaku emosional negative seperti marah atau takut.

Dalam kajian Psikologi Budaya, ekspresi emosi dalam berbahasa sangat ditentukan oleh latar belakang budaya. Dari lingkungan budaya inilah seseorang belajar dan menginternalisasi sistem ekspresi emosi. Dalam lingkungan masyarakat dengan sistem budaya yang terbuka, biasanya cenderung lebih asertif mengekspresikan emosi. Mereka akan lebih nyaman menyampaikan perasaannya dengan bahasa yang lugas dan jelas. Sebaliknya pada masayarakat dengan sistem budaya yang tertutup, biasanya cenderung minim dan terbatas mengekspresikan emosi dengan bahasa verbal.

Pilihan kata ‘ndasmu’ yang belakangan menjadi perhatian masyarakat adalah diksi dengan muatan emosi negatif. Kata “ndasmu” adalah kata yang akarab sekali dalam tradisi masyarakat Jawa sebagai bentuk ungkapan kekesalan seseorang kepada lawan bicara atau orang tertentu. Arti kata “ndasmu” bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kepalamu.

Secara antropologis kepala adalah bagian tubuh dari manusia yang paling dihormati dalam budaya Jawa. Sehingga kepala harus diperlakukan Istimewa, tidak boleh sembarangan disentuh apalagi dibuat mainan. Namun apabila kepala ini disebut dengan ungkapan “ndasmu”, maka maknanya justru merendahkan atau menunjukkan kekesalan secara emosional.

Kata “ndasmu” biasanya dilontarkan oleh seseorang kepada lawan bicara Ketika dia menemui jalan buntu dalam komunikasi. Alternatif kata-kata tidak lagi didapatkan secara cepat sehingga diisi dengan luapan emosi dengan pilihan kata tersebut. Pendek kata pilihan kata tersebut muncul karena kebuntuan retorik seseorang dalam menaggapi suatu persoalan.
Etik sebagai Persoalan

Kata “ndasmu” mendadak popular setelah dilontarkan oleh Prabowo Subiyanto dalam Rapat Koordinasi Internal Partai Gerinda. Sumber pemicu munculnya diksi “ndasmu” dalam konteks pidato Calon Presiden Prabowo Subiyanto adalah persoalan “etik”.

Persoalan “etik” yang dilontarkan Anis Baswedan pada saat debat resmi capres yang diselenggarakan oleh KPU.  Secara psikilogis pertanyaan tentang etik, cukup menyulitkan bagi Prabowo untuk menaggapi. Hal ini terjadi bukan karena referensi deskriptif atas kata etik, tetapi lebih karena standing potitioning Prabowo yang masuk dalam lingkaran persoalan etik sebagai calon presiden.

Sebagaimana diketahui masyarakat, Prabowo menjadi calon presiden untuk kontestasi pemilu 2024 mendatang dengan calon wakil presiden Gibran Raka Buming Raka. Masuknya Gibran dalam bursa cawapres tidak terlepas dari proses perubahan unudang-undang yang diyakini banyak orang melanggar etika politik. Persisnya persolan terbut adalah perubahan batas usia syarat calon presiden dan wakil presiden dalam pasal 169 huruf q UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Munculnya kata “Ndasmu etik” adalah bentuk kebuntuhan kognitif Prabowo dalam menjelaskan sikap dan posisinya. Padahal banyak alternatif kata-kata yang lebih kontruktif sebagai refleksi atas persoalan etik di atas, ya bahasa kekiniannya untuk nge-les.

Misanya saja Prabowo dapat memberikan tanggapan, Ya masalah perubahan sistem undang-undang bukan pada kapsitas saya sebagai warga masyarakat, atau mungkin dengan kalimat yang lebih bias lagi, tentang etik kita harus junjung tinggi, kalo ada kekhilafan ya kita jadikan sebagai pelajaran, gitu aja kok repot. Meskipun contoh alternatif tersebut tidak memuaskan banyak kalangan, namun setidaknya tidak berdampak negative terhadap pribadi Prabowo^

Indeks Terbaru

hukum, Jumat, 24 Januari 2025 | 13:53:10 WIB
Ganja Diembat Teman Sendiri, Sindikat Pengedar Narkoba Antar Diciduk Polda Riau
potensa, Jumat, 24 Januari 2025 | 13:21:41 WIB
The Rise of Fortune Meriahkan Tahun Baru Imlek 2025 di LW
dunia, Jumat, 24 Januari 2025 | 10:20:15 WIB
Thailand Izinkan LGBT Menikah
huawen, Jumat, 24 Januari 2025 | 10:06:31 WIB
Panitia Imlek Bersama Pekanbaru Audiensi Dengan Gubri Terpilih
potensa, Jumat, 24 Januari 2025 | 06:41:44 WIB
BPJS Ketenagakerjan Pekanbaru Kota Serahkan JKM ke Karyawan Wareh Kupie

nasional, Kamis, 23 Januari 2025 | 21:09:14 WIB
Lima Kejari di Riau Raih Predikat Zona Integritas WBK 2024
hukum, Kamis, 23 Januari 2025 | 21:06:07 WIB
Kumpulkan Bukti di Pekanbaru, KPK Lanjutkan Penggeledahan Terkait Korupsi Flyover SKA
inhil, Kamis, 23 Januari 2025 | 20:53:21 WIB
Diterkam Buaya Saat Mencari Siput, Nelayan di Inhil Tewas Mengenaskan
etalase, Kamis, 23 Januari 2025 | 16:58:52 WIB
Lebih Satu Dekade Program Desa Bebas Api, Kisah Ranger Berjuang Menghentikan Kebakaran Hutan
potensa, Kamis, 23 Januari 2025 | 15:42:21 WIB
Minamas Plantation dan IPB Kembali MoU Beasiswa

potensa, Kamis, 23 Januari 2025 | 10:58:51 WIB
Cara Mudah dan Aman Cek NIK untuk Verifikasi Pendaftaran Pelanggan XL Axiata
etalase, Kamis, 23 Januari 2025 | 10:54:08 WIB
Pertamina Drilling dan Badak LNG Jalin Kerja Sama Canggih, Terapkan Sistem Gas Online Terintegrasi
pekanbaru, Rabu, 22 Januari 2025 | 20:40:41 WIB
Ribuan Lampu PJU di Pekanbaru Rusak
inhu, Rabu, 22 Januari 2025 | 19:18:07 WIB
Pelabuhan Penumpang Desa Lumu Diharap Dorong Perekonomian
inhu, Rabu, 22 Januari 2025 | 18:39:50 WIB
Tenggelam di Sungai Gangsal, Anak Dosen UIN Suska Riau Ditemukan Meninggal
etalase, Rabu, 22 Januari 2025 | 18:24:50 WIB
Progres Program Tanam Padi PTPN, Tumbuh Subur dan Potensi Tambah Pendapatan Petani Sawit
nasional, Rabu, 22 Januari 2025 | 17:01:23 WIB
Keterlibatan Masyarakat Adat Penting dalam Pengelolaan Lingkungan di Riau
hukum, Rabu, 22 Januari 2025 | 16:05:29 WIB
30 Pegawai Setwan Riau Kembalikan Uang Korupsi SPPD Fiktif Rp2,17 Miliar
hukum, Rabu, 22 Januari 2025 | 15:49:45 WIB
Selebgram Pekanbaru Cut Salsa Aniaya Brutal Anak di Bawah Umur Hingga Trauma
hukum, Rabu, 22 Januari 2025 | 15:26:22 WIB
Korupsi PNBP, Oknum Polres Kuansing Dituntut 10,5 Tahun Penjara
huawen, Rabu, 22 Januari 2025 | 14:48:52 WIB
PSMTI Riau Bagikan 500 Paket Imlek
hukum, Selasa, 21 Januari 2025 | 22:42:03 WIB
Polda Riau Gagalkan Peredaran 5 Kg Sabu Jaringan Golden Crescent
nasional, Selasa, 21 Januari 2025 | 22:29:47 WIB
FSC Dorong Pemulihan Hutan dan Pembangunan Berkelanjutan di Riau
hukum, Selasa, 21 Januari 2025 | 21:47:21 WIB
Penggeledahan di Dinas PUPR Riau Terkait Flyover Simpang SKA, KPK Tetapkan 5 Tersangka
pekanbaru, Selasa, 21 Januari 2025 | 20:56:15 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Hadiri Seminar Nasional FH Umri

Huawen
Jumat, 24 Januari 2025 | 10:06:31 WIB
Panitia Imlek Bersama Pekanbaru Audiensi Dengan Gubri Terpilih
Rabu, 22 Januari 2025 | 14:48:52 WIB
PSMTI Riau Bagikan 500 Paket Imlek
Senin, 20 Januari 2025 | 11:11:04 WIB
PBBI Salurkan 5.500 Paket Imlek

Politik
Senin, 20 Januari 2025 | 07:35:22 WIB
Ratusan Alat Bukti Siap Menangkis Gugatan Alfedri-Husni di MK
Senin, 13 Januari 2025 | 10:41:16 WIB
Nama Eet Hilang dari Golkar, Parisman Siap Menggantikan
Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:37:41 WIB
Sukses Amankan Pilkada, KPU-Bawaslu Ganjar Penghargaan untuk Polda Riau

Video thumbnails 1 Rektor UMRI Ucapkan Selamat HUT ke - 67 Provinsi Riau
Video thumbnails 1 Digerebek Polda Riau, 59 Karyawan Judi Online di Pekanbaru Ditangkap
Video thumbnails 1 Kasus Dugaan Korupsi, Kadis ESDM Riau Indra Agus ditahan Kejari Kuansing
Video thumbnails 1 Wakili Wagubri, Kadisos Riau dan PT Indojaya Agrinusa Serahkan Bantuan di Tenayan
Video thumbnails 1 Kontingen Atlet Dayung Riau Berhasil Meraih Medali Di PON XX - 2021 Papua
Video thumbnails 1 Silaturahmi Brigjen Pol (Purn) Faisal Abdul Nasir dengan Kapolda Lampung

Hukum
Jumat, 24 Januari 2025 | 13:53:10 WIB
Ganja Diembat Teman Sendiri, Sindikat Pengedar Narkoba Antar Diciduk Polda Riau
Kamis, 23 Januari 2025 | 21:06:07 WIB
Kumpulkan Bukti di Pekanbaru, KPK Lanjutkan Penggeledahan Terkait Korupsi Flyover SKA
Rabu, 22 Januari 2025 | 16:05:29 WIB
30 Pegawai Setwan Riau Kembalikan Uang Korupsi SPPD Fiktif Rp2,17 Miliar

OTOMOTIF
otomotif, Jumat, 10 Januari 2025 | 20:19:27 WIB
Motor Matic Masih Jadi Primadona
otomotif, Minggu, 15 Desember 2024 | 20:54:13 WIB
Dilengkapi 5 Hidrolik, Time To Wash Hadir di Pekanbaru
otomotif, Jumat, 13 Desember 2024 | 22:06:32 WIB
PT Citra Andalan Mobilindo Cemerlang Raih Penghargaan Prestisius di Sawit Indonesia Award 2024

ZONA RIAU
pekanbaru, Rabu, 22 Januari 2025 | 20:40:41 WIB
Ribuan Lampu PJU di Pekanbaru Rusak
pekanbaru, Selasa, 21 Januari 2025 | 20:56:15 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Hadiri Seminar Nasional FH Umri
pekanbaru, Selasa, 21 Januari 2025 | 20:49:53 WIB
Penyaluran KUR di Riau Tumbuh 10,65 persen

ETALASE
etalase, Kamis, 23 Januari 2025 | 16:58:52 WIB
Lebih Satu Dekade Program Desa Bebas Api, Kisah Ranger Berjuang Menghentikan Kebakaran Hutan
etalase, Kamis, 23 Januari 2025 | 10:54:08 WIB
Pertamina Drilling dan Badak LNG Jalin Kerja Sama Canggih, Terapkan Sistem Gas Online Terintegrasi
etalase, Rabu, 22 Januari 2025 | 18:24:50 WIB
Progres Program Tanam Padi PTPN, Tumbuh Subur dan Potensi Tambah Pendapatan Petani Sawit


OTOMOTIF