Puspa Madani Turun Ke Sekolah, Adi Jondri: Sekolah Harus Bebas Dari Bullying
kampar | Selasa, 9 Juli 2024 | 19:18:27 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : adi
BANGKINANG KOTA - Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Madani Kabupaten Kampar turun ke sekolah mensosialisasikan bahaya bullying. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 2 Bangkinang Kota, Selasa (9/8).
Ketua Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar, Erni Haerani, S. Pd., MM melalui Sekretaris, Adi Jondri Putra mengatakan, Forum Puspa Kabupaten Kampar akan selalu hadir di tengah masyarakat Kampar untuk kesejahteraan perempuan dan anak.
"Kehadiran Puspa sebagai langkah antisipasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Harapannya perempuan dan anak dapat terlindungi," ungkap Adi.
Dikatakannya, pada Masa Pengenalan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 SMAN 2 Bangkinang Kota, Forum Puspa Madani menyampaikan materi tentang perundungan atau bullying. Kegiatan menghadirkan psikolog Niken Refanthira, M. Psi.
"Sekolah harus terbebas dari perilaku bullying. Sehingga siswa yang berjuang dalam mencapai cita-cita dan impiannya tidak terputus di tengah jalan. Kita harus selamatkan masa depan dari perilaku bullying yang dapat merusak fisik dan psikis mereka," ungkapnya.
Di hadapan ratusan siswa dan Kepala Sekolah SMAN 2 Bangkinang Kota, Syamsurizal, S. Pd., M. Pd , psikolog Niken Refanthira, M. Psi menyampaikan tentang bahaya bullying. Siswa yang menjadi korban bullying bisa mengalami gangguan fisik dan psikis. "Bullying merupakan perilaku yang tidak terpuji dan sangat merugikan orang lain sebagai korban dan juga merugikan pelaku bullying sendiri," katanya.
Ditambahkannya, bullying merupakan perilaku agresif yang berulang, disengaja, dan memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik, atau mental. Tindakan bullying bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan online (cyberbullying) atau di tempat umum.
Dijelaskannya, ada beberapa jenis bullying, di antaranya kontak fisik, kontak verbal langsung, perilaku non verbal langsung, perilaku non verbal tidak langsung, cyber bullying dan pelecehan seksual.*
Puspa Madani Turun Ke Sekolah, Adi Jondri: Sekolah Harus Bebas Dari Bullying
kampar | Selasa, 9 Juli 2024 | 19:18:27 WIB
Editor : wislysusanto | Penulis : adi
BANGKINANG KOTA - Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Madani Kabupaten Kampar turun ke sekolah mensosialisasikan bahaya bullying. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 2 Bangkinang Kota, Selasa (9/8).
Ketua Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar, Erni Haerani, S. Pd., MM melalui Sekretaris, Adi Jondri Putra mengatakan, Forum Puspa Kabupaten Kampar akan selalu hadir di tengah masyarakat Kampar untuk kesejahteraan perempuan dan anak.
"Kehadiran Puspa sebagai langkah antisipasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Harapannya perempuan dan anak dapat terlindungi," ungkap Adi.
Dikatakannya, pada Masa Pengenalan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 SMAN 2 Bangkinang Kota, Forum Puspa Madani menyampaikan materi tentang perundungan atau bullying. Kegiatan menghadirkan psikolog Niken Refanthira, M. Psi.
"Sekolah harus terbebas dari perilaku bullying. Sehingga siswa yang berjuang dalam mencapai cita-cita dan impiannya tidak terputus di tengah jalan. Kita harus selamatkan masa depan dari perilaku bullying yang dapat merusak fisik dan psikis mereka," ungkapnya.
Di hadapan ratusan siswa dan Kepala Sekolah SMAN 2 Bangkinang Kota, Syamsurizal, S. Pd., M. Pd , psikolog Niken Refanthira, M. Psi menyampaikan tentang bahaya bullying. Siswa yang menjadi korban bullying bisa mengalami gangguan fisik dan psikis. "Bullying merupakan perilaku yang tidak terpuji dan sangat merugikan orang lain sebagai korban dan juga merugikan pelaku bullying sendiri," katanya.
Ditambahkannya, bullying merupakan perilaku agresif yang berulang, disengaja, dan memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik, atau mental. Tindakan bullying bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan online (cyberbullying) atau di tempat umum.
Dijelaskannya, ada beberapa jenis bullying, di antaranya kontak fisik, kontak verbal langsung, perilaku non verbal langsung, perilaku non verbal tidak langsung, cyber bullying dan pelecehan seksual.*