Kegiatan eksplorasi PT. PHR di Blok Rokan (Sumber : IG PT Pertamina Hulu Rokan)
KABAR gembira datang dari Blok Rokan. Dilaporkan bahwa produksi ladang minyak sarat sejarah itu bakal menyalip Blok Cepu. Belakangan dikabarkan dari hasil tes sumur baru SLC Blok Rokan ternyata lebih tinggi dari perkiraan. Kemampuan dan kesuksesan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas di Blok Rokan menjadi simbol kebangkitan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Berita mengembirakan ini datang dari EVP Upstream Business PT PHR WK Rokan Edwil Suzandi kepada pemburu berita termasuk media ini. Petinggi anak perusahan Pertamina menyebutkan bahwa hasil pengeboran terhadap sumur baru ini ternyata mengandung kandungan minyak Sumatera Light Crude (SLC) yang kesohor ke mancanegara. Tak hanya itu hasil tes sumur baru ini menghasilkan produksi yang lebih tinggi dari perkiraan awal.
Lebih lanjut Edwil Suzandi menyebutkan bahwa sumur baru tersebut yakni Sikladi 34 atau disebut SD034 (NW1) yang berada di Lapangan Sikladi, Riau. Dari tes sumur yang dilakukan, Minggu (9/7/2024) didapati hasil produksi sumur ini menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, produksi awal sumur baru ini mencapai 1,231 BOPD dengan kedalaman pemboran mencapai 1,371 meter. Aktual produksi sumur ini lebih tinggi dari perkiraan awal, yaitu sebesar 102 BOPD.
"Ya, hasil positif ini semakin memacu PHR untuk terus mencari peluang baru dan mengoptimalkan produksi yang ada. PHR terus berupaya untuk mendapatkan sumur-sumur baru dengan produksi yang tinggi untuk mendukung pencapaian target produksi nasional," katanya.
Kabar baik jelang tiga momen berharga di Agustus diantaranya HUT RI 17 Agustus, hari jadi Provinsi Riau pada tanggal 9 Agustus dan tiga tahun alih kelola Blok Rokan 9 Agustus, datang dari lapangan Pinang, di mana hasil dari sumur workover (perbaikan) Pinang 52 didapati hasil produksi pada Minggu (9/7/2024) sebanyak 614 BOPD, meningkat 572 BOPD dari produksi sebelumnya yakni dari produksi sebelumnya yakni 42 BOPD.
Menariknya sumur ini baru dibor di tahun 2021, dilakukan optimisasi dengan membuka zona baru yang sebelumnya belum diproduksikan. Tidak banyak workover dengan oil gain di atas 500 BOPD. Sebagai informasi minyak SLC merupakan jenis minyak yang khas di WK Rokan. Jenis ini cocok diolah oleh kilang-kilang domestik milik Pertamina.
Lantas bagaimana dengan prediksi petinggi PT PHR itu bahwa Blok Rokan akan menyalip Blok Cepu? Ya, keberhasilan demi keberhasilan yang diraih PT PHR mengantarkan sejumlah apresiasi kepada perusahaan tersebut. Belakangan acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila pada 1 Juni 2024 yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo (Jokowi). Seperti diketahui kegiatan tahunan itu digelar di Wilayah Kerja (WK) Rokan atau dikenal dengan nama Blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pemilihan lokasi upacara ini menjadi penegasan bahwa Blok Rokan merupakan simbol ketahanan energi nasional dan tulang punggung energi negeri.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Lapangan Garuda PHR Dumai, Bukit Batrem, Kota Dumai, Riau, Sabtu (1/6/2024). Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh menteri kabinet RI dan beberapa pimpinan lembaga tinggi negara.
Upacara yang mengusung tema 'Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045' berlangsung khidmat dan sakral. Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah harus menjamin kekayaan negara sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
"Kita juga harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa, kita kelola dan manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan masyarakat," katanya.
Jokowi mengatakan, salah satu aset strategis bangsa yang diambil alih pemerintah Indonesia yakni Blok Rokan yang merupakan blok migas paling produktif di Indonesia yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan asing. "Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas deri ketergantungan kita pada pihak asing. Tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162 ribu barel per hari. Ini lebih tinggi dari saat dikelola oleh Caltex maupun Chevron, dan merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia," jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan, Blok Rokan merupakan blok migas terbesar di Indonesia, dan menjadi contoh dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. "Blok Rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan upaya kita untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata, membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, berdiri di atas kekuatan kita sendiri," ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan mengatakan, PHR merasa terhormat dan bangga atas pemilihan Wilayah Kerja (WK) Rokan menjadi lokasi Upacara Hari Lahir Pancasila. Dan ini menjadi penegasan bahwa Blok Rokan merupakan simbol ketahanan energi nasional. "Ini menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami karena Blok Rokan menjadi lokasi salah satu hari bersejarah Indonesia yakni upacara Hari Lahir Pancasila, yang mana kegiatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan pimpinan lembaga tinggi negara," kata Ruby.
Terlebih, kata Ruby, saat ini Blok Rokan dengan luas 6.400 km2 yang berada di 7 kabupaten/kota Provinsi Riau di bawah pengelolaan PHR ini, menjadi blok penghasil migas nomor 1 di Indonesia dengan rata-rata produksi sekitar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD), bahkan sempat mencapai angka produksi tertinggi yakni 172 ribu BOPD pada Agustus 2023 lalu. PT PHR juga memiliki teknologi injeksi uap di Lapangan Duri, salah satu yang terbesar di dunia sejak 1985, serta teknologi injeksi air di Lapangan Minas yang merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara sejak 1970.
“Pasca alih kelola lalu, kita sudah melakukan penambahan jumlah sumur sebanyak 1.100 sumur, sehingga total saat ini kita memilliki 11 ribu lebih sumur yang berada di 84 lapangan aktif. Kita juga memiliki 35 stasiun pengumpul, 13.200 km jaringan pipa alir, 500 km jaringan shipping line. Dan hasil produksi dari Blok Rokan ini 100 persen untuk kebutuhan energi dalam negeri,” kata Ruby.
Ruby juga menambahkan, PHR juga berkomitmen menjadi perusahaan yang berdampak baik pada masyarakat, terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau. Saat ini, sudah ada sekitar 40 ribu orang yang bekerja di PHR, baik karyawan maupun kontraktor dengan memprioritaskan masyarakat Riau untuk kesempatan kerja, magang, kerja praktik dan pengembangan vokasi.
Di sisi finansial, lanjut Ruby, PHR telah melakukan pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebanyak 61,57 persen, dan menjadi salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar di Indonesia dengan total nilai Rp 80,2 triliun yang merupakan nilai pembayaran pajak periode Agustus 2021 hingga Desember 2023.
Selain itu, PHR juga telah menjalankan amanat untuk melakukan pembayaran dana hak partisipasi atau Participating Interest (PI) 10 persen, dengan total nilai Rp 3,5 triliun kepada Pemprov Riau untuk periode 9 Agustus 2021 hingga 30 Oktober 2023. Komitmen PI 10 persen ini akan terus dibayarkan oleh PHR dan diterima oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui BUMD Riau Petroleum Rokan (RPR) sesuai amanat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 persen pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.
"Pembayaran dana PI ini merupakan salah satu bentuk komitmen yang dijalankan PHR dalam mengelola Blok Rokan, di mana PHR bisa memberikan dampak positif bagi Provinsi Riau, khususnya dalam upaya menggerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Riau. Kehadiran Presiden RI ke Wilayah Kerja Rokan menambah semangat bagi PHR dalam upaya meningkatkan produksi energi. WK Rokan ini menjadi salah satu blok migas terbesar di Indonesia. Dengan kehadiran Presiden RI Bapak Joko Widodo ke Blok Rokan tentu menjadi pemacu semangat kami agar terus meningkatkan hasil produksi untuk menopang ketahanan energi nasional," imbuh Ruby.
Ruby menambahkan, kehadiran Presiden RI ke Wilayah Kerja Rokan menambah semangat bagi PHR dalam upaya meningkatkan produksi energi. "WK Rokan ini menjadi salah satu blok migas terbesar di Indonesia. Dengan kehadiran Presiden RI Bapak Joko Widodo ke Blok Rokan tentu menjadi pemacu semangat kami agar terus meningkatkan hasil produksi untuk menopang ketahanan energi nasional," ungkap Ruby.
Penggerak Ekonomi Daerah
Dibagaian lain tak berlebihan jika keberadaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. PHR dinilai memberikan dapat positif bagi Riau, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Baharufahmi ST MT, selaku Kepala Bidang Energi dan Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Riau mewakili Pemerintah Provinsi Riau dalam acara Supplier Engagement Day 2024 dengan tema 'Semangat Kolaborasi dan Kemitraan untuk Keunggulan Operasi dan Anti Penyuapan', pada Kamis (18/7/2024) di Pekanbaru. Acara ini dihadiri lebih dari 500 perusahaan mitra kerja dan mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Riau.
Baharufahmi menyampaikan, bahwa acara tersebut merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan sinergi antara PHR dan para mitra kerja, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. “Kami harapkan kita semua bisa fokus dan sinergi untuk industri hulu migas di 2024 agar memberikan dampak ke Provinsi Riau lewat bagi hasil, Participating Interest (PI) 10 persen dan efek berganda terutama bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Dalam 3 tahun ini kami mendapatkan berita baik bahwa penggunaan vendor lokal naik jumlahnya daripada sebelumnya dan PHR memiliki komitmen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu Kabid Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Ketenagakerjaan (Disnker) Riau Bayu Surya menambahkan, hadirnya PHR di Riau sungguh merupakan potensi besar untuk kemajuan Riau. "Kolaborasi dan kemitraan adalah sinergi yang baik untuk operasi PHR, kami turut mendukung agar operasional berjalan dengan lancar,” tuturnya kepada awak media.
Sebelumnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Provinsi Riau dengan migas atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 129,74 juta pada tahun 2021, kemudian tahun 2022 naik cukup signifikan menjadi Rp 151,26 juta, dan tahun 2023 naik menjadi Rp 154,52 juta.
Jika dilihat dari PDRB per kapita secara riil (atas dasar harga konstan), PDRB per kapita mengalami kenaikan dari tahun 2021 yaitu Rp 78,32 juta menjadi Rp 80,77 juta pada tahun 2022, dan mengalami peningkatan lagi menjadi Rp 83,07 juta pada tahun 2023. Data BPS juga menyebut, kontribusi ekonomi kabupaten/kota yang memiliki sumber daya migas sangat berpengaruh terhadap perekonomian Riau.
Perekonomian di Riau saat ini juga masih bergantung dari minyak mentah yang tersebar di beberapa kabupaten. Salah satu kabupaten yang paling signifikan dalam menyumbang perekonomian Riau dari minyak mentah adalah Kabupaten Bengkalis. Pada tahun 2023, kontribusi PDRB Bengkalis dalam membentuk PDRB Riau sebesar 16,39 persen.
Masih berdasarkan data BPS, kabupaten/kota lainnya yang juga mempunyai Migas di antaranya, Siak dengan kontribusi PDRB 10,68 persen, Kampar 10,39 persen, Rokan Hilir 9,21 persen, Pelalawan 6,85 persen, Indragiri Hulu 5,49 persen, Rokan Hulu 5,07 persen, Kota Dumai 4,76 persen.
EVP Bussiness Support PHR WK Rokan Irfan Zaenuri menyampaikan apresiasi kepada para mitra kerja atas kontribusi dan dukungannya dalam mencapai kinerja perusahaan yang gemilang. Ia menegaskan komitmen PHR untuk selalu mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam menjalin kerja sama dengan para mitra kerja.
“PHR WK Rokan tidak bisa mencapai kesuksesan tanpa dukungan dari para mitra kerja. Supplier Engagement Day 2024 ini merupakan bentuk komitmen PHR untuk menjalin komunikasi dengan para mitra kerja, serta sebagai wadah sosialisasi kebijakan, pedoman dan ketentuan kepada mitra kerja di WK Rokan,” ujar Irfan Zaenuri.
Di sisi lain, Supplier Engagement Day 2024 juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti pameran produk dan jasa dari para mitra kerja, seminar, dan talkshow tentang upskilling (peningkatan keahlian) kepada mitra kerja supplier recognition award.
Sosialisasi pencegahan tindak pidana korupsi dari Kejaksaan Tinggi Riau, sosialisasi IOG e-Commerce, sosialisasi PADI UMKM, dan coaching clinic booth SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), GCG (Good Corporate Governance), ISO SMT, CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), CHESM (Contractor of Health Environment and Safety Management), TKDN, Vendor Development Program, digital procurement, finance logger & tax, dan perbankan. Kegiatan ini juga diisi dengan booth pameran dan penjualan berbagai macam produk UMKM binaan PHR, baik kerajinan maupun makanan.
Ya, meski kehadiran PT PHR terbilang baru namun apa yang dilakukan perusahaan plat merah itu patut diberi apresiasi. Paling tidak yang dilakukan para pekerja menempatkan WK Blok Rokan ke nomor satu penghasil minyak mentah terbesar di tanah air, tentu ini kabar gembira bagi Indonesia dalam kerangka menuju ketahanan energi nasional 2030.
Tetap Fokus
Seperti diketahui Blok Rokan sendiri memiliki 80 lapangan produksi plus jumlah sumur mencapai 11.300 serta 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK ini menyumbang 24 persen dari total produksi minyak mentah nasional. Seperti diketahui PT PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun kedepan, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Begitulah sepenggal kisah alih kelola Blok Rokan. Lantas bagaimana kondisi wilayah kerja itu pasca dikeloa PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)? Salah satu bentuk komitmen perusahaan itu bisa dilihat saat menghadapi Idul Fitri tahun 2024 lalu, misalnya, PT PHR tetap fokus dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan. Meski bersamaan dengan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah, para pahlawan energi wilayah kerja (WK) Rokan terus bersiaga demi menjaga ketahanan energi nasional.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, sejumlah pekerja tetap berada di lapangan menjaga keandalan operasi agar berjalan lancar aman dan selamat. Loyalitas kerja dan dedikasi tinggi para pekerja menjadi nilai penting bagi PHR dalam mencapai target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari pada 2030.
“Inilah bentuk pengabdian para pekerja PHR bagi negara. PHR harus tetap berproduksi meski sejumlah pekerja harus berlebaran di daerah operasi. Dedikasi dan loyalitas para pekerja menjadi kunci keberhasilan PHR sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia saat ini,” kata Edwil Suzandi.
Dalam meningkatkan produksi, PHR telah melakukan sejumlah langkah statregis sejak alih kelola Blok Rokan. Seperti optimalisasi lapangan, ekspolrasi hingga pengembangan cadangan minyak baru untuk memastikan keberlanjutan produksi di masa depan.
Masih kata dia, transformasi teknologi dan terobosan inovasi terus diciptakan putra-putri terbaik bangsa di PHR dalam meningkatkan produksi di tengah lapangan yang sudah menua (mature). Pengembangan sumur minyak non konvensional (MNK) dan enhanced oil recovery (EOR) menjadi potensi dan harapan untuk berkontribusi memenuhi target nasional 2030.
“Kami mendorong pekerja untuk terus berinovasi dengan pendekatan teknologi di WK Rokan. Sejumlah inovasi yang diciptakan sejauh ini cukup berhasil dan efektif dalam meningkatkan produksi,” tuturnya.
Adapun inovasi dan teknologi tersebut di antaranya, melalui metode numerik berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bernama integrated precision automated drilling anfill (i-PADI) yang sudah diterapkan di lapangan Petani, Kabupaten Bengkalis, telah menyumbang tambahan 4 persen dari total produksi minyak PHR di WK Rokan.
Begitu pula inovasi Open-hole Sloter Liner (Pnsil) dalam teknik pengeboran, yang mendukung kegiatan operasi berjalan efisien dan efektif. Kemudian inovasi e-MARS yang berhasil mengaktifkan kembali lebih dari 700 sumur non produktif di WK Rokan sejak alih kelola.
Saat ini, PHR berhasil memproduksi minyak rata-rata 161 ribu barel minya per hari (BOPD). Realisasi produksi minyak sepanjang tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 159 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Diketahui PT PHR WK Rokan mencatatkan lifting migas hingga akhir 2023 sekitar 59 juta barel. Pencapaian ini merupakan sebuah peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yakni di posisi 57,3 juta barel.
Pada tahun ini, PHR berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) dengan melakukan pengeboran yang terintegrasi untuk menghadirkan sumur minyak yang berkualitas, efisien, andal dan selamat. Sebanyak 570-an sumur akan ditajak guna menambah cadangan minyak nasional di WK Rokan. “Mari bersama-sama kita dukung dan jaga operasi Blok Rokan. Semoga segala upaya yang sudah dilakukan mampu mendorong peningkatan produksi nasional,” ucap Edwil.
Sumber Migas Baru
Dibagian lain PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan terus melakukan kegiatan eksplorasi yang masif pasca alih kelola Blok Rokan pada 2021 lalu. Hasilnya, PHR berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).
Kabar gembiranya PT PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi Astrea-1 ini merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed.
Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, ditajak pada 10 April 2024 dan mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki pada tanggal 23 Mei 2024.
Andre mengatakan, pada tanggal 5 Juli 2024, operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover. Setelah dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging, PHR selanjutnya mengusulkan 2 interval UKL.
"Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre kepada sejumlah awak secara tertulis.
UKL sumur eksplorasi bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan mengetahui karakteristik reservoir yang dilakukan sesaat setelah pengeboran. UKL ini dilakukan dengan cara memproduksikan fluida melalui pipa bor. “Jika didapatkan hidrokarbon pada saat uji kandungan lapisan, maka laju alirnya diukur untuk kemudian dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahapan eksplorasi. Hal ini umum dilakukan pada proses uji kandungan lapisan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan dan mitigasi dampak sosial,” jelas Andre.
Sementara VP Explorations PHR Suprayitno Adhi Nugroho menjelaskan, temuan migas di Astrea-1 ini merupakan hasil kolaborasi seluruh fungsi di WK Rokan dalam mendukung strategi eksplorasi Perusahaan.
“Pengeboran sumur Astrea-1 sekaligus sebagai pembuktian konsep baru pengembangan area kompleks cluster prospek yang ada di WK Rokan dan akan dilanjutkan evaluasi bawah permukaan melihat peluang stratigraphic trap di Formasi Pematang Upper Red Bed, Sub Cekungan North Aman dan Sumatera Tengah,” jelasnya.
“Penemuan minyak di Astrea-1 ini semakin menambah keyakinan geoscientist (ahli geologi) PHR dalam pencarian sumber daya baru di area yang sudah sangat mature (matang), berada di antara lapangan berproduksi dan telah diproduksikan puluhan tahun dalam rangka menjaga penurunan alamiah produksi minyak ke depan ,” tambah Andre.
Dibagian lain Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi capaian yang diraih PHR ini. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan, pengeboran sumur Astrea-1 merupakan bukti bahwa KKKS dalam hal ini PHR terus berkomitmen untuk melakukan pengobaran untuk mencapai target dan menaikkan produksi migas nasional.
“Komitmen pengoboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainnya untuk sama-sama mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, “ kata Hudi.
Menurut Hudi, temuan hidrokarbon minyak bumi dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan merupakan kabar baik, terlebih saat ini bertepatan dengan peringatan 22 tahun kiprah SKK Migas dalam pengelolaan hulu migas di Indonesia. "Sebagai wujud implementasi Long Term Planning bagian reserve to production, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan terus berjalan sehingga terjadi peningkatan produksi yang masif,” kata Hudi.
Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina gencar melakukan aktifitas eksplorasi migas di area yang telah ada dalam rangka mendukung keberlanjutan produksi pada wilayah kerja yang mature didukung dengan teknologi dan operasi yang andal. Ya, temuan cadangan ini sekaligus sebagai bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Optimalisasi Lapangan Tua
Selain melakukan pencarian sumur-sumur baru ternyata PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaksimalkan lapangan minyak yang sudah menua (mature) bahkan sempat tidak produktif di Wilayah Kerja (WK) Rokan agar kembali dan terus berproduksi. Hasilnya, lapangan tua tersebut berhasil menambah pundi-pundi produksi yang bertujuan untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Ini dikemukakan Executive Vice President (EVP) Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, lapangan minyak yang menua dan berumur setengah abad di WK Rokan ternyata tetap memiliki potensi untuk dikembangkan produksinya. Satu di antaranya adalah Lapangan Kopar yang ditemukan pada tahun 1974 dengan kategori small field discovery dan lokasinya ada di bagian tengah WK Rokan.
“Kopar saat ini masih produktif sebagai lapangan produksi tahap primer di area Sumatra Light Oil (SLO) yang berada di wilayah kerja Zona 2 dan Zona 3 PHR. Hampir 9 tahun dalam status suspend (dihentikan) tanpa pemboran, akhirnya di akhir tahun 2023 ini dapat ditajak sejumlah pemboran sumur Kopar baru. Hasil proses produksi awalnya memberikan kontribusi cukup signifikan untuk PHR,” kata Edwil.
Edwil menjelaskan, proses awal pemboran sumur Kopar ini sempat terdampak banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi di awal tahun 2024 yang mengakibatkan meluapnya sungai Rokan dan rawa di daerah lokasi pemboran, termasuk jalan aksesnya. Akibat kondisi tersebut, harus dilakukan penghentian sementara kegiatan operasional termasuk mengevakuasi tim kerja berikut peralatan pemborannya.
Edwil menambahkan, setelah beberapa waktu penanganan banjir, kabar baik akhirnya datang dari hasil proses produksi atau put on production (POP) sumur pertama yang dilakukan pada 25 April 2024. Hasilnya, diperoleh angka awal produksi yakni 802 barel minyak per hari (BOPD). "POP sumur kedua menyusul beberapa hari berselang dan memberikan laju alir produksi yang lebih tinggi yaitu 1.445 ribu barel minyak per hari (BOPD). Aktual produksi sumur ini melebihi target produksi,” tegas Edwil.
Berkat kolaborasi dan sinergitas antara berbagai fungsi, kata Edwil, akhirnya berhasil dialirkan minyak dari sumur-sumur baru Kopar untuk mengisi fasilitas stasiun pengumpul atau gathering station (GS) Petani yang selanjutnya dikirim ke terminal Dumai. Dia juga menegaskan, proses pekerjaan dan produksi di Lapangan Kopar ini berjalan dengan aman dan selamat.
Di tempat terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan apresiasi telah diaktifkan kembali sumur tua di Lapangan Kopar. Sebagai wilayah kerja penghasil produksi dan lifting minyak terbesar di Indonesia, Rikky berharap sumber daya sumur tua yang perpotensi produktif dapat terus direaktivasi (aktifkan kembali).
“Sejak alih kelola dari PT CPI ke PT PHR pada 9 Agustus 2021, produksi rata-rata WK Rokan telah mencapai 161 ribu barel minyak per hari (BOPD), meningkat dari sebelumnya yang berada di angka 158 ribu BOPD”, terang Rikky.
Rikki juga menyampaikan bahwa kunci kesuksesan dalam pencapaian keberhasilan produksi migas di Wilayah Kerja Rokan yaitu adanya perubahan cara pandang yang tidak hanya sebatas mempertahankan produksi tetapi juga menaikkan produksi. “Perubahan mindset akan melahirkan inovasi pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam mendukung kerja operasi. Kolaborasi bersama pemangku kepentingan turut menjadi kunci bagi kelancaran operasi di daerah. Mindset kolaborasi terus ditunjukkan oleh PHR sehingga kendala operasional di lapangan dapat diselesaikan” pungkas Rikky.
Dibagian lain PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mengusung inisiatif strategis dengan menghidupkan kembali sumur-sumur lama yang tidak produkrif. Inovasi yang disebut e-MARS (Minas Advanced Reservoir Management) ini berhasil mengaktifkan kembali lebih dari 700 non produktif di WK Rokan sejak alih kelola Agustus 2021 lalu.
Metodologi reaktivasi sumur e-MARS ini pada prinsipnya berupa inisiatif para perwira (pekerja) PHR untuk memilah dan melakukan penghitungan ulang seluruh data relevan sumur idle di sebuah lapangan. Akurasi perhitungan kemudian ditingkatkan secara konsisten, komprehensif dan otomatis, dengan dibantu dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mulai dari perencanaan, evaluasi kandidat hingga eksekusi. Dengan demikian, prosesnya menjadi jauh lebih baik, lebih cepat, efektif dan efisien.
e-MARS merupakan pendekatan teknologi terbukti (proven strategy) yang diformulasikan dari hasil studi komprehensif serta proyek percontohan, yang kemudian dijadikan basis informasi (knowledge-base) oleh AI expert system. Dengan begitu proses evaluasi dapat dilakukan secara otomatis.
Inovasi e-MARS terbukti berhasil meningkatkan produksi dan mempercepat proses evaluasi kandidat secara signifikan pada pekerjaan reaktivasi sumur tidak aktif di Lapangan Minas yang berdampak pasa peningkatan produksi PHR di Blok Rokan. “Inovasi dengan mengubah metode kalkulasi serta perlakuan data yang kemudian menghasilkan value creation (penciptaan nilai) sebesar ini nyaris tanpa tambahan biaya. Seluruh upaya tersebut kami lakukan menggunakan sumber daya internal PHR,” ujar Team Manager Minas PHR Irdas.
Sebagai lapangan waterflood terbesar di Asia Tenggara, Minas telah menjadi pionir dalam proses evaluasi sumur yang tidak aktif, yang mengkombinasikan ilmu reservoir dan AI. Inovasi e-MARS berhasil menyabet penghargaan “The Most Innovative Project Collaboration Prove” di PHR WK Rokan dan “Platinum Medal” di ajang Upstream Innovation & Improvement Award 2023, serta menjadi perwakilan Pertamina dalam SKK Migas Hackaton Advance AI dan Sharing knowledge ke KKKS di Indonesia pada event Technology Day.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengapresiasi atas keberhasilan dan pencapaian ini, serta mendukung untuk pengembangan yang lebih luas di seluruh area kerja Pertamina.
Sementara itu, SKK Migas melalui Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan, Lingkungan Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja Sri Andaryani menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh PHR WK Rokan, dan berharap inovasi ini bisa menjadi benchmark dan diterapkan di seluruh lapangan migas di Indonesia.*