Beri Kuliah Umum di UMRI, Menteri LHK: Mahasiswa Berperan Penting Jaga Lingkungan
Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar, memberi kuliah umum dihadapan ratusan mahasiwa UMRI, di halaman Kampus UMRI, Jalan Tuanku Tambusai ujung Pekanbaru, Senin (30/9). (ivi)
PEKANBARU - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, menjadi pemateri pada kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Senin (30/9). Di kesempatan itu, Menteri Siti Nurbaya Bakar menekankan bahwa para mahasiswa berperan penting dalam menjaga lingkungan hidup.
Kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa UMRI dengan mengusung program pesona kampus hijau ini, Menteri LHK RI membahas tema "Strategi Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Menuju Indonesia Emas 2045".
Selain dihadiri Rektor UMRI Saidul Amin, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Rektor Universitas Lancang Kuning, Pj Gubernur Riau diwakili Plt Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufik OH, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Ruby Mulyawan, dan tamu undangan lainnya.
Menurut Siti Nurbaya, konsep pembentukan lahan dan konsep bumi sebagai sebuah sistem, serta bagaimana persepsi manusia tentang lingkungan, maka konsep fungsi alam hendaknya dapat dipahami.
“Dengan memahami fungsi alam, manusia dapat melakukan upaya-upaya untuk menjaga fungsi dimaksud melalui empat kegiatan yaitu, evaluasi fungsi lingkungan, analisis resiko lingkungan, analisis dampak lingkungan dan evaluasi pengelolaan atau manajemen lingkungan," ujar Siti Nurbaya.
Dalam bahasa yang sederhana dan keperluan praktis, terang Menteri LHK RI ini,
konsep sumber daya alam dan lingkungan memungkinkan untuk dilihat secara berbeda.
"Ketika kita mengambil manfaat alam dari alam, maka kita menyebutnya dengan term “sumber daya alam”, dan ketika kita memberikan beban kepada alam, maka kita menyebutkan dengan term lingkungan,” paparnya lagi.
Siti Nurbaya menambahkan, Indonesia emas 2045 diharapkan menjadi negara yang paling hebat nomor lima di dunia, di mana posisi Indonesia saat ini masih berada diposisi 16-19 karena setiap tahun berubah, terkait pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.
"Pada 2022 lalu, kita masih berada di posisi 19 dan kemungkinan sekarang sudah berubah menjadi 16 atau 17. Kita mengharapkan pada 2045 mendatang kita menjadi negara paling hebat ke-5," sebut Siti Nurbaya.
Ia menjelaskan, sasaran yang perlu diperbaiki untuk menuju posisi lima besar dunia adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia, kemiskinan nol persen, dan sebagainya.
"Ada pun yang paling penting untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 antara lain kesehatan untuk semua, pendidikan yang berkualitas dan merata, perlindungan sosial yang aspiratif, inovasi produktivitas, dan penerapan ekonomi hijau," jelasnya lagi.
Selain itu, integrasi ekonomi domestik dan konektivitas global, transformasi digital, perkotaan sebagai pusat pertumbuhan, kepemimpinannya yang unggul, hukum berkeadilan, stabilitas ekonomi makro, keluarga berkualitas, agama dan kebudayaan yang maju, lingkungan hidup berkualitas, ketahanan energi air dan kemandirian pangan, serta ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim.
Di sisi lain, Menteri LHK juga menyampaikan bahwa dalam meluruskan kebijakan dan aksi-aksi lingkungan dan kehutanan membutuhkan keilmuan dan penuh dukungan sains dan teknologi.
"Oleh karena itu, peran mahasiswa dan akademisi menjadi sangat penting untuk menjaga lingkungan untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," katanya.
Sementara Rektor UMRI, Saidul Amin, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri LHK RI yang telah hadir dan menyampaikan materi pada kuliah umum. Ia mengaku kedatangan Menteri LHK sudah lama dinanti-nantikan.
Saidul Amin juga menjelaskan bahwa tahun 2024, UMRI telah membuka fakultas kedokteran. Adapun keseluruhan mahasiswa baru yang diterima lebih kurang 2.600 mahasiswa.
"Dari 2.600 mahasiswa, 180 orang diantaranya saudara-saudara kita yang bukan beragama islam. Kita menginginkan kampus UMRI ini menjadi kampus inklusif artinya kampus yang betul-betul Rahmatan Lil 'Alamin, di mana di kampus ini semua suku dan bangsa serta agama dapat tentram menuntut ilmu," ucapnya.
Rektor UMRI juga menyampaikan keinginan rencana pembangunan hutan kota mangrov di belakang kampus UMRI yang terletak di Jalan Tuanku Tambusai ujung Pekanbaru.
"Jika Bu Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, mendukung rencana kami ini dan memudahkannya dalam membantu anggaran, kami berencana membangun hutan kota mangrov di lahan belakang kampus UMRI yang masih cukup luas, dan nanti dapat bisa kami beri nama hutan kota mangrov Siti Nurbaya," pungkas Saidul Amin.
Usai kuliah umum, selanjutnya Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan peresmian Ekoriparian UMRI dan Ekoriparian Universitas Lancang Kuning (Unilak), ditandai penandatangan prasasti oleh Menteri LHK RI *