DUMAI - Sat Samapta Polres Dumai melaksanakan kegiatan cooling system dalam rangka Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024 di Jalan Jeruk, Kelurahan Rimba Sekampung, Kota Dumai, Selasa (1/10/2024).
Kegiatan yang berbentuk Forum Diskusi Grup (FDG) ini melibatkan masyarakat setempat dan bertujuan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pemilu serentak 2024.
Kanit Pam Obvit Sat Samapta Polres Dumai, Iptu Samuel, yang hadir mewakili Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kondusivitas selama tahapan Pemilu berlangsung.
“Kami mengajak seluruh warga Kelurahan Rimba Sekampung untuk berperan aktif menjaga keamanan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat,” ungkap Iptu Samuel.
Dalam diskusi yang berlangsung, masyarakat membahas berbagai isu yang berkembang di lingkungan mereka, terutama yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan selama masa kampanye Pilkada.
Iptu Samuel menekankan bahwa semua elemen masyarakat perlu waspada dan tanggap terhadap situasi yang bisa menciptakan kericuhan.
"Kita semua memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang aman, terutama menghadapi Pemilu," ujarnya.
Sat Samapta Polres Dumai juga meminta warga untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Tidak menggunakan hak pilih bukan solusi. Kita harus berpartisipasi aktif dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan kita,” lanjut Iptu Samuel.
Selain itu, Iptu Samuel mengingatkan warga untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita bohong (hoax), ujaran kebencian, dan isu SARA yang dapat memperkeruh suasana.
"Hindari menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Kita harus bisa memilah mana informasi yang benar dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah," jelasnya.
Dalam forum diskusi tersebut, juga disampaikan seruan untuk menolak politik uang (money politics) yang sering terjadi menjelang pemilu. Iptu Samuel mengingatkan bahwa praktik ini hanya akan merugikan masyarakat dalam jangka panjang.
"Uang mungkin terlihat menguntungkan di awal, tetapi kita harus memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi mereka, bukan karena imbalan materi," tegasnya.*