RIAU – Kesuksesan Asian Agri dalam upaya pencegahan karhutla di desa-desa seputaran operasional perusahaan tidak terlepas dari dukungan dari beragam eleman bangsa. Dimana dalam upaya pencegahan terjadinya karhutla, perusahaan terus bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri dan masyarakat.
Oleh karena itu, pada 26 Agustus 2020, Asian Agri menggajak mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata)-nya untuk turut dalam patroli antisipasi karhutla, agar mahasiswa dapat melihat langsung dan memeilki pemahaman terkait karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
"Para mahasiswa memiliki pola pikir yang baik, sehingga dengan melibatkan mahasiswa pada kegiatan ini, nantinya informasi pencegahan kebakaran dapat sampai dalam penahaman yang baik. Oleh karena itu kami mengajak mahasiswa KKN kami untuk ikut dalam patroli antisipasi karhutla, sekaligus juga melakukan diskusi dan edukasi mengenai dasar kebakaran, resiko, dampak kebakaran, pengenalan peralatan kebakaran dlsb secara langsung dilapangan," ujar Hafiz Hazalin Sinaga, Manager Desa Bebas Api - Asian Agri.
Sebelumnya, menurut Hafiz; kegiatan serupa juga ada dilakukan pada sekolah Dasar guna meng-edukasi siswa sejak dini terkat bahaya karlahut dan bagaimana upaya pencegahan yang bisa di lakukan bersama.
“Dengan memberikan pemahaman terkait karhutla pada generasi muda, maka diharapkan akan tumbuh generasi-generai yang peduli lingkungan, yang mendukung upaya-upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," sebut Hafiz.
Menurut Hafiz, dalam mencegah terjadinya karhutla di seputaran wilayah operasional Asian Agri yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi, secara berkesinambungan perusahaan melakukan innovasi dan terobosan. Salah satu terobosanya adalah program Desa Bebas Api (DBA) yang sejak tahun 2016, telah menyadarkan masyarakat pentingnya mewaspadai sejak dini musibah karhutla.
Sementara itu, Kapolsek Bandar Seikijang, AKP Yusup Purba, SH MH mengatakan, kebakaran hutan di Riau adalah bencana yang harus ditanggulangi oleh seluruh pihak baik mulai dari pemerintah pusat, daerah, perusahan maupun lapisan masyarakat.
"Kami (Polri) mengharapkan peran serta seluruh pihak termasuk masyarakat, pemerintah dan perusahaan untuk bersama-sama menanggulangi kebakaran serta memberikan dukungan dalam kegiatan ini. Adapun keterlibatan mahasiswa dalam patroli antisipasi karhutla kali ini adalah dalam rangka Kuliah Kerja Nyata – KKN," sebutnya.
Sementara Ketua MPA mengungkapkan, pencegahan kebakaran adalah tugas bersama. "Dibutuhkan singkronisasi antara seluruh pihak agar kebakaran dapat dicegah," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Rizki Kurniawan dari Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis Universitas Riau mengakui, kegiatan pencegahan kebakaran ini akan merubah pola pikir kami sebagai generasi milenial.
"Selama ini, kami (mahasiswa) berasumsi bahwa perusahaan menjadi penyebab kebakaran dan tidak upaya yang dilakukan. Ternyata dengan adanya program desa bebas api menunjukkan singkronisasi antara perusahaan dan desa dalam menanggulangi bencana kebakaran," ucap Ketua Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Integrasi Abdimas Universitas Riau 2020.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa diajak untuk turun langsung ke lokasi-lokasi yang rawan kebakaran di Desa Lubuk Ogong, Kec. Bandar Sikijang, Kabupaten Pelalawan Riau. Turut hadir pada acara ini, Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusup Purba, Ketua MPA dan puluhan mahasiswa.(lin)
RIAU – Kesuksesan Asian Agri dalam upaya pencegahan karhutla di desa-desa seputaran operasional perusahaan tidak terlepas dari dukungan dari beragam eleman bangsa. Dimana dalam upaya pencegahan terjadinya karhutla, perusahaan terus bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri dan masyarakat.
Oleh karena itu, pada 26 Agustus 2020, Asian Agri menggajak mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata)-nya untuk turut dalam patroli antisipasi karhutla, agar mahasiswa dapat melihat langsung dan memeilki pemahaman terkait karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
"Para mahasiswa memiliki pola pikir yang baik, sehingga dengan melibatkan mahasiswa pada kegiatan ini, nantinya informasi pencegahan kebakaran dapat sampai dalam penahaman yang baik. Oleh karena itu kami mengajak mahasiswa KKN kami untuk ikut dalam patroli antisipasi karhutla, sekaligus juga melakukan diskusi dan edukasi mengenai dasar kebakaran, resiko, dampak kebakaran, pengenalan peralatan kebakaran dlsb secara langsung dilapangan," ujar Hafiz Hazalin Sinaga, Manager Desa Bebas Api - Asian Agri.
Sebelumnya, menurut Hafiz; kegiatan serupa juga ada dilakukan pada sekolah Dasar guna meng-edukasi siswa sejak dini terkat bahaya karlahut dan bagaimana upaya pencegahan yang bisa di lakukan bersama.
“Dengan memberikan pemahaman terkait karhutla pada generasi muda, maka diharapkan akan tumbuh generasi-generai yang peduli lingkungan, yang mendukung upaya-upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," sebut Hafiz.
Menurut Hafiz, dalam mencegah terjadinya karhutla di seputaran wilayah operasional Asian Agri yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi, secara berkesinambungan perusahaan melakukan innovasi dan terobosan. Salah satu terobosanya adalah program Desa Bebas Api (DBA) yang sejak tahun 2016, telah menyadarkan masyarakat pentingnya mewaspadai sejak dini musibah karhutla.
Sementara itu, Kapolsek Bandar Seikijang, AKP Yusup Purba, SH MH mengatakan, kebakaran hutan di Riau adalah bencana yang harus ditanggulangi oleh seluruh pihak baik mulai dari pemerintah pusat, daerah, perusahan maupun lapisan masyarakat.
"Kami (Polri) mengharapkan peran serta seluruh pihak termasuk masyarakat, pemerintah dan perusahaan untuk bersama-sama menanggulangi kebakaran serta memberikan dukungan dalam kegiatan ini. Adapun keterlibatan mahasiswa dalam patroli antisipasi karhutla kali ini adalah dalam rangka Kuliah Kerja Nyata – KKN," sebutnya.
Sementara Ketua MPA mengungkapkan, pencegahan kebakaran adalah tugas bersama. "Dibutuhkan singkronisasi antara seluruh pihak agar kebakaran dapat dicegah," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Rizki Kurniawan dari Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis Universitas Riau mengakui, kegiatan pencegahan kebakaran ini akan merubah pola pikir kami sebagai generasi milenial.
"Selama ini, kami (mahasiswa) berasumsi bahwa perusahaan menjadi penyebab kebakaran dan tidak upaya yang dilakukan. Ternyata dengan adanya program desa bebas api menunjukkan singkronisasi antara perusahaan dan desa dalam menanggulangi bencana kebakaran," ucap Ketua Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Integrasi Abdimas Universitas Riau 2020.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa diajak untuk turun langsung ke lokasi-lokasi yang rawan kebakaran di Desa Lubuk Ogong, Kec. Bandar Sikijang, Kabupaten Pelalawan Riau. Turut hadir pada acara ini, Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusup Purba, Ketua MPA dan puluhan mahasiswa.(lin)